zuraida

Jumat, 23 Maret 2012

Selamat Berjumpa di blog saya


 Selamat bertemu didunia maya semoga komunikasi kita terjalin dengan baik
PENYAKIT GURU

1.     THT (tukang hitung transport),
2.     Hipertensi (hiruk persoalkan tentang sertifikasi),
3.     Kudis (kurang disiplin),
4.     Asma (asal masuk).
5.     Salesma (sangat lemah sekali membaca),
6.     Asam urat (asal mengajar, kurang akurat),
7.     Kusta (kurang strategi)
8.     Kurap (kurang persiapan)
9.     Stroke (suka terlambat, rupanya kebiasaan),
10.  Keram (kurang terampil)
11.  Mual (mutu amat lemah).
12.  TBC (tidak bisa computer)
13.  Gaptek (gagap teknologi).

Belajar Bagaimana cara Belajar


Belajar bagaimana cara belajar
(Learn  How to learn)

Kedengarannya mungkin  agak aneh bagaimana kita bisa belajar cara belajar. Sering kita mendengar para pelajar mengeluh bahwa mereka sulit dalam belajar ,mereka tidak tahu bagaimana cara belajar yang baik . sedangkan orang tua dan guru hanya sering menyuruh anak-anak dan murid-murid mereka belajar ,”Belajar lah yang rajin nak  belajarlah yang baik “ tapi pernahkah mereka mengajarkan bagaimana cara belajar yang baik  dan benar itu. Murid – murid sekarang untuk tingkat SMP/SMA mempelajari lebih dari 10 mata pelajaran ,berbeda dengan diluar negri untuk tingkat SMP/SMA mereka hanya  mempelajari empat atau lima mata pelajaran

Untuk hal tersebut diatas siswa-siswa di Indonesia harus bisa membagi waktu belajar dengan baik dan effisien. Disamping itu diperlukan keahlian untuk menyiasatinya.

Kemampuan untuk menguasai bagaimana  cara belajar yang baik sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar.
     
Dalam proses belajar dan mengajar banyak factor yang bisa mempengaruhi tingkat keberhasilan siswa dalam belajar. Secara garis besar bisa kita bagi dua : factor internal dan factor external.

 Faktor internal adalah factor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri ,bagaimana mereka  memotivasi diri mereka sendiri dalam belajar, kemauan , tujuan serta cita cita yang ingin mereka capai, apakah mereka benar-benar telah menyadari dengan sungguh–sunggguh untuk apa mereka  belajar mengapa mereka harus belajar. Peran orang tua disini adalah  menanamkan pada anak-anak mereka dari dini betapa  petingnya  belajar dari awal dan terus menerus. Belajar tidak hanya sekedar takut oleh orang tua atau guru tapi belajar adalah wajib bagi mereka ,kalau bagi kaum muslimin wajib merupakan suatu hukum apabila tidak dilakukan akan berdosa  dan kalau dilakukan adalah berpahala.   

              Faktor kedua adalah factor external, factor yang berasal dari luar diri siswa, seperti factor linkungan ,lingkungan disini bisa berarti sekolah, guru, rumah tangga dan teman-teman .

Salah satu factor internal yang bisa menunjang siswa dalam meningkatkan kemampuan belajarnya ialah  siswa mengetahui,memahami dan bisa melakukan bagaimana cara belajar yang baik tersebut.

Apa itu , dan bagaimana itu cara belajar yang baik tersebut . Disini pembicaraan akan difokuskan  belajar dalam kontek proses belajar dan mengajar disekolah

Untuk mengetahui bagaimana cara belajar yang baik  itu  pertama kita  harus mengenal terlebih dahulu bagaimana sebuah ilmu yang diperoleh didepan kelas bisa kita pahami sehingga nantinya apabila diuji bisa kita keluarkan  kembali dalam bentuk jawaban-jawaban ujian . Secara umum   apa yang dimaksud  proses belajar disekolah itu kita bagi tiga tahap

  1. Tahap pertama bagaimana kita memasukan informasi/ ilmu  tersebut kedalam otak dan pikiran kita. Memasukan informasi  kedalam otak berarti kita harus mengetahui melalui apa dari mana  saja ilmu atau informasi masuk kedalam otak kita.

Ada empat  pintu atau jendela ilmu itu masuk kedalam pikiran kita.

 1. Pintu pertama melalui pendengaran. Ilmu itu bisa kita terima melalui audio jadi kita harus memperhatikan indra kita yang berkaitan dengan pendengaran supaya ilmu itu masuk kedalam otak kita , Kalau kita tidak mendengar apa yang dijelaskan  oleh guru atau pembicara mustahillah ilmu bisa mampir kedalam otak kita. Ada sebuah penelitian mengatakan anak-anak yang selalu duduk dibagian belakang selalu mengalami  gangguan dalam  mendengar apalagi suara guru kurang  jelas hal ini  nanti juga akan berpengaruh kepada kemampuannya dalam menyerap ilmu atau informasi yang disampaikan . Begitu juga bagi anak-anak yang mengalami gangguan pendengaran  harus segera diatasi kalau dibiarkan akan sangat mempengaruhi dia dalam belajar.Jadi pada tahap ini  kita harus benar-benar mengkonsentrasikan indra pendengaran kita,seolah-olah kita membuka lebar-lebar pintu supaya ilmu itu masuk kedalam otak kita tanpa ada gangguan. Dalam teori bagaimana cara belajar. Kita harus melatih pendengaran kita bagaimana melatih konsentrasi mendengar ditengah-tengah keributan bagaimana bisa  memisahkan mana yang penting dari yang harus kita dengar. Ini juga ada latihan latihan yang harus diikuti.

     2. . Pintu kedua adalah melalui penglihatan . Melalui penglihatan berarti melalui visual. Hal ini berarti indra yang paling berperan dalam hal ini adalah mata , Konsentrasi diarahkan pada indra mata. Hindari hal-hal yang bisa mengganggu penglihatan. Dalam proses pembelajaran manusia  mata adalah indra  sesudah telinga yang bisa kita digunakan untuk menangkap informasi dari luar . Faktanya bayi sewaktu lahir dia terlebih dulu mendengar dari pada melihat. Kalau ada gangguan mata baik itu sakit maupun harus pakai kaca mata gunakanlah kaca mata supaya ilmu atau informasi yang masuk kedalam otak melalui mata tidak terhambat. Dalam teori bagaimana cara belajar, kita harus melatih penglihatan kita khususnya dalam membaca supaya kita bisa membaca cepat dan bermakna. Melatih penglihatan peripheral {pandangan mata melebar} kita. Dalam teori bagaimana cara belajar yang baik  ada beberapa latihan yang perlu diikuti


3. Pintu yang ketiga masuknya ilmu pengetahuan itu melalui jalur kinestik,gerakan, atau rabaan. Seorang yang buta atau tuli bisa  memperoleh pengetahuan dari apa yang dia raba dari gerakan yang dia rasakan. Seorang olah ragawan adalah orang –orang yang cerdas secara  kenestetik. Gerakan tubuh( gesture) membantu orang untuk mengingat sesuatu lebih lama , seorang siswa mungkin akan ingat lebih lama apa yang dijelaskan gurunya dengan memperhatikan apa gerakan-gerakan yang dilakukan gurunya  didepan kelas. Disini   indra yang paling berperan adalah tangan,kaki dan anggota tubuh yang biasa bergerak.
  
4. Pintu yang keempat  masuknya ilmu pengetahuan itu melalui rasa atau perasaan. Mungkin kalau kita lebih sederhanakan melalui hati . Sebuah informasi yang bisa dirasakan atau diterima dengan hati maka lebih lama ingatnya dalam otak kita, maka untuk itu dalam menerima pelajaran bersihkanlah hati  dari rasa benci, marah, dongkol dan ikhlaskan lah diri dalam menuntut ilmu .Salah satu cara yang ampuh untuk membersihkan hati adalah selalu berdoa kepada Allah baik untuk diri sendiri maupun untuk orang-orang yang memberi kita ilmu, jauhkan diri dari rasa sombong dan angkuh . Dari keempat  pintu masuknya ilmu maka pintu inilah yang paling luas tapi sekaligus  yang sangat susah melewatinya. Dalam teori belajar rasa  ini juga perlu dilatih dengan menyadarkan diri kita untuk apa kita  belajar ini apa manfaatnya bagi kita pelajaaran ini , bisa kita melihat kaitan pelajaran ini dengan kehidupan nyata-ditengah-ditengah masyarakat.  


Jadi tahap pertama dalam proses belajar, bukalah keempat pintu tersebut diatas dengan seluas-luasnya.singkirkan segala gangguan yang membuat pintu itu tertutup sehingga ilmu bisa  masuk kedalam otak kita.

Tahap berikutnya dalam proses belajar yaitu menyimpan ilmu atau informasi yang sudah masuk kedalam otak kita yaitu, setelah ilmu itu masuk kedalam otak kita bagaimana menyimpanya ilmu atau informasi itu dalam otak kita. Supaya ilmu itu lama tahanya didalam  otak kita, kita perlu tahu cara menyimpannya dengan benar. Analoginya  adalah
Kalau informasi yang masuk kedalam otak kita tidak kita simpan dengan baik, otak kita akan susah mencarinya apabila ia membutuhkan informasi tersebut. Contoh kita mempunyai lima  baju kita menyimpannya sembarangan, satu diruang tamu, yang kedua didapur, yang ketiga dikamar, yang keempat dikamar mandi sedangkan yang lainnya dalam alamari pakaian ibu, maka saat kita butuh baju itu kita akan bingung dimana baju yang kita cari kita simpan. Kenapa kita sulit mencari baju tersebut karena kita menaroknya sembarangan maka saat butuh kita akan sulit mencarinya. Tapi sebaliknya apabila pakaian tesebut kita simpan dalam satu almari, almari itu  kita tandai Almari A untuk baju sekolah lemari B untuk pakaian sehari hari  lemari C untuk pakaian pesta dan lemari D khusus untuk pakaian dalam ,maka apabila kita butuh pakaian tersebut kita akan mudah menemukannya  Begitupula dengan  ilmu apabila kita menyimpannya dengan benar maka saat kita butuh seperti saat kita ujian maka otak kita akan mudah menemukannya.

  Sekarang masalahnya adalah bagaimana kita  melakukan proses penyimpanan tersebut. Dalam teori belajar modren ada tiga  tahap yang harus kita lakukan  yaitu mencatat pelajaran tersebut dengan baik  ,bagaimana meringkasnya supaya  mudah  dan menarik dan selanjutnya  bagaimana cara menghapalnya dengan benar.

Pada tahap pertama yaitu mencatat dengan baik,mencatat dengan baik disini maksudnya adalah bagaimana catatan kita itu kita catat dengan sempurna lengkap dan jelas dan mudah dibaca,Menurut teori moderen kalau kita perhatikan catatan para ilmuan terkenal seperti Einstein,Leonardo De Vinci dll,mereka mencatat berdasarkan peta pikiran,teori peta pikiran ini dikembangkan secara modern oleh Tony Buzan yang sangat terkenal dengan teori tsb.Disini catatan dicatat sedemikian rupa sehingga sewaktu kita melihat catatan tersebut kita langsung melihat bagan atau tingkat-tingkat pikiran kita. Catatan kita mulai dengan topic utama kemudian di jelaskan dengan cabang-cabang berikutnya.Jadi sewaktu kita melihat bagan tsb kita bisa mengetahui atau mengingat secara keseluruhan materi pelajaran. Sewaktu kita mencatat gunakan tulisan yang bagus kapan perlu menggunakan warna-warna yang menarik sehingga mata lebih cepat menangkap apa yang kita tulis .


Tahap berikutnya setelah kita mencatat suatu pelajaran adalah bagaimana meringkas pelajaran tersebut antara meringkas dan mencatat mempunyai kaitan yang sangat erat, tidak akan mungkin kita meringkas dengan baik kalau kita tidak mempunyai catatan yang yang baik dan benar , meringkas disini artinya adalah bagaimana kita mencari kata-kata kunci, mencari point-point penting dari pelajaran yang kita catat, dengan demikian kita bisa menyederhanakan catatan catatan yang kita miliki, untuk itu semua kita perlu latihan-latiahan dan pembiasaan. Meringkas bukan artinya hanya sekedar memendekan catatan yang panjang.Meringkas adalah mencari kata-kata kunci mencari point point penting sehingga catatan kita mudah diingat dan lebih sederhana. Meringkas  akan sulit dilakukan kalau kita tidak terlatih dan tidak terbiasa melakukannya.

Tahap berikutnya adalah bagaimana kita menghapal, Sesuatu yang kita hapal baru akan mudah dihapal apabila telah dicatat dan diringkas dengan baik. Menghapal adalah suatu proses memantapkan apa yang sudah kita catat dan kita ringkas menjadi suatu yang bisa  kita ingat dalam waktu yang lama atau jangka panjang ( long term memory ).Untuk proses mengahapal ini kita perlu suatu cara karena  setiap materi pelajaran berbeda cara menghapalnya  khusus antara pelajaran eksakta dengan pelajaran social mempunyai pendekatan yang berbeda dalam menghapalnya. Salah satu cara menghapal yang diperkenalkan oleh Tony Buzan (dalam bukunya  Use your perfect Memory) menggunakan Peta Pikiran untuk meningkatkan daya ingat. Disini peran otak kanan sangat berperan.



Kelemahan kita belajar selama ini adalah hanya mengandalkan otak kiri , Bukan berarti otak kiri lebih bagus dari otak kanan atau sebaliknya  otak kanan  lebih bagus dari otak kiri. Yang bagus itu adalah bagaimana kita mengkombinasikan kemampuan kedua sisi otak kita tersebut.sehingga menimbulkan kemampuan yang luar bisa . Otak kanan adalah otak yang berpikir kreatif dan imajinatif sedangkan otak kiri adalah otak yang berpikir logis dan lateral apabila dua kemampuan ini kita gabungkan akan membuat kemampuan kita belajar akan meningkat luar biasa. Menggunakan otak kanan memerlukan latihan – latihan tersendiri supaya terbiasa menggunakan otak kanan, pelajaran akan mudah kita ingat dalam jangka waktu yang lama apabila kita menghapalnya menggunakan otak kanan.


Sebagai contoh kita menghapal nomor HP yang angkanya terdiri dari 12 digit dan kadang – kadang 2 nomor HP yang jumlah digitnya 24, kenapa kita bisa mengingatnya. Ternyata sewaktu kita menghapal nomor – nomor HP tersebut, kita menggunakan imajinasi serta perasaan kita. Ini artinya kita memakai/menggunakan sisi otak kanan kita. Dengan kita melibatkan perasaan serta imajinasi kita akan membuat kita lebih lama mengingat sesuatu. Sebenarnya hal yang sama juga kita bisa terapkan dalam proses belajar. Sebenarnya belajar dengan otak kanan adalah mengaitkan materi sebuah pelajaran dengan hal-hal yang sifatnya membangkit emosi, perasaan serta menimbulkan imajinasi sehingga ingatan kita tidak hanya pada kalimat atau kata-kata yang ditulis dibuku catatan tapi ada suatu emosi serta imajinasi dibalik kata-kata atau kalimat tersebut.



Setelah semua tahap-tahap tadi kita lewati, pada saat ujian   tuangkan semuanya dalam lemabaran-lembaran jawaban kita. Jadi semua tahap yang kita lewati mulai dari membuka pintu-pintu masuknya ilmu,mencatat belajaran dengan benar meringkas dengan baik, serta menghapal dengan cara yang tepat maka insya allah hasilnya akan maximal. Selama ini seorang Siswa mengganggap yang belajar itu adalah saat akan ujian , mereka mati-matian belajar semalaman dan tidak tidur untuk menghadapi ujian besok,  inilah yang mereka sebut belajar , Padahal proses belajar tahap-tahap awal tidak mereka lakukan dengan benar tentu dengan cara ini mereka tidak akan pernah mendapat hasil yang maksimal. Kalau ingin sukses dalam belajar lakukanlah  dengan benar tahap-tahap yang disebut diatas mudah-mudahan berhasil apa yang kita inginkan.


                                           Pekanbaru 17 November 2008
                       Selamat belajar buat Mahasiswa dan murid-muridku      
                                                                                                                              


                                                          Disusun oleh Drs,Endang Suryadi